Film berkisah tentang seorang Miliader bernama Edward Lewis (Gere)
bertemu dengan seorang wanita pekerja seks bernama Vivian Ward
(Roberts). Edward lalu mengajak Vivian ke hotel tempatnya menginap dan
“membooking”nya selama beberapa hari. Waktu berjalan dan jalinan cinta
antara Edward dan Vivian mulai terjalin. Tidak ada yang istimewa dari
plot film Pretty Woman, formula yang dipakai dalam film inipun sangat
sederhana dan mudah untuk ditebak. Namun tentunya ada sebab yang membuat
film drama romantis populer ini sangat laku dipasaran.. Minimnya film
bertema sejenis pada masa rilisnya bisa jadi merupakan faktor utama
kesuksesan film ini.
Cerita berjalan dengan tempo sedang, lambat namun pasti kita mampu
melihat sebuah proses yang indah dari tumbuhnya cinta antara mereka
berdua. Plot yang sekilas tampak seperti sebuah cerita dongeng mampu
dikemas manis dan romantis. Meskipun tidak ada yang istimewa dari
keseluruhan cerita filmnya, namun beberapa adegan seperti ketika Vivian
harus dihadapkan pada gaya hidup kelas atas yang serba dadakan mampu
menarik perhatian penonton. Juga tentunya Chemistry antara Richard Gere
dan Julia Roberts sendiri adalah nilai plus dalam filmnya. Berperan
sebagai seorang PSK, Julia Roberts mampu menampilkan sebuah karakter
yang cuek, mandiri, bahkan terkesan urakan dengan sangat baik. Gaya
bicara, serta tingkah laku yang semaunya sendiri, dalam film ini mampu
membuat penontonya gemas dengan tokoh ini.. Perlu dicatat pula adalah
penggunaan soundtrack yang sangat tepat. Lagu – lagu seperti Oh Pretty Woman ( Roy Orbison ), serta It Must Have Been Love ( Roxette ), mengalun manis mengiringi tiap adegannya.
Downloud: Pretty Woman
Pretty Woman menunjukan pada kita bahwa cinta bisa tumbuh dalam
momen apapun serta pada siapapun, tidak mengenal status sosial, dan
bisa pula dengan cara yang spesial layaknya dongeng. Di film ini kita
melihat bahwa uang dan kekuasaan yang menjadi prioritas bagi Vivian dan
Edward menjadi tidak penting lagi karena tertutup oleh perasaan cinta.
Bukan uang maupun karir yang mereka butuhkan tetapi cinta. Sosok Edward
yang semula dingin, dan semata-mata mengejar karir mampu berubah menjadi
pribadi yang mampu bersimpati dengan orang lain. Begitu juga pula
Vivian, yang urakan, cuek, dan bertindak semaunya, berubah menjadi sosok
gadis anggun dan terpelajar. Cinta yang tulus antara keduanya, mampu
merubah mereka menjadi pribadi yang lebih baik.
sumber: http://montase.blogspot.com
Posting Komentar