Jika memungkinkan, ingin rasanya menghapus 30 menit pertama dan 30 menit terakhir dari film King Kong-nya
Peter Jackson. Kenapa? Meskipun masih tersisa sejumlah kejanggalan,
membuang kedua bagian yang paling tidak menarik itu setidaknya akan
cukup membuat film berdurasi sekitar 3 jam tersebut lebih enak ditonton.
Lihat saja.
Mengingat film ini merupakan remake dari film berjudul sama produksi tahun 1933,
mungkin alur ceritanya sudah tidak asing lagi. Ann Darrow (Naomi
Watts), seorang artis teater, sedang kebingungan mencari pekerjaan baru
karena teater tempat ia bekerja selama ini bankrut akibat tekanan
perekonomian dan sosial yang semakin memburuk. Di sisi lain, Carl Denham
(Jack Black), seorang sutradara film yang barusan bermasalah dengan
sejumlah penyandang dananya selama ini kebetulan sedang berburu artis
untuk bakal film terbarunya yang akan berlokasi di sebuah pulau
terpencil. Bisa diduga, bertemulah keduanya. Dan bisa ditebak pula, Carl
merasa cocok untuk memasang Ann sebagai artis utama meskipun Ann bukan
seorang artis terkenal.
Kehadiran Adrien Brody sebagai Jack Driscoll, sang penulis skenario
kondang, tetap saja kurang mampu menghilangkan kebosanan mengikuti
adegan per adegan pada bagian awal film ini yang berjalan lambat dan
agak bertele-tele. Lewatkan saja garingnya adegan syuting di kapal dan
kisah romantis antara Ann dan Jack selama perjalanan ke Skull Island.
Sampai di sini, rasanya gak percaya seorang sutradara seperti Peter
Jackson menghambur-hamburkan durasi film hanya untuk adegan-adegan yang
tidak menarik seperti itu. Apalagi dalam film ini dia tidak hanya
memegang posisi sutradara saja, tetapi juga terlibat dalam penulisan
skenario.
Downloud: King Kong
Sumber: http://bennychandra.com
Posting Komentar